Memanfaatkan infrastruktur jaringan dan sistem informasi guna mewujudkan e-Government
Sekjen Bahrul Hayat: Optimalkan Kualitas Pelayanan Publik
Sekjen Kemenag Bahrul Hayat minta jajaran kementerian tersebut untuk mengoptimalkan pelayanan publik dengan biaya yang terjangkau, efisien, aman dan mudah diakses dengan memanfaatkan infrastruktur jaringan dan sistem informasi guna mewujudkan e-Government
http://kliping.kemenag.go.id/
Kamis, 9 Agustus 2012 –
Jakarta(Pinmas)—Sekjen Kemenag Bahrul Hayat minta
jajaran kementerian tersebut
untuk mengoptimalkan pelayanan publik dengan biaya yang terjangkau, efisien, aman dan mudah diakses dengan memanfaatkan infrastruktur jaringan dan sistem informasi guna mewujudkan e-Government.
Sekjen Kemenag Bahrul Hayat minta jajaran kementerian tersebut untuk mengoptimalkan pelayanan publik dengan biaya yang terjangkau, efisien, aman dan mudah diakses dengan memanfaatkan infrastruktur jaringan dan sistem informasi guna mewujudkan e-Government
http://kliping.kemenag.go.id/
Sekjen Bahrul Hayat: Optimalkan Kualitas Pelayanan Publik
|
Di era keterbukaan informasi dewasa ini, sesuai dengan UU Nomor 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik, fungsi
dan peran kehumasan
sangat penting karena masyarakat punya hak untuk menuntut transparansi kebijakan, penggunaan anggaran
dan program yang dilakukan pemerintah, kata Bahrul Hayat dalam sambutannya ketika membuka Rakornas Informasi dan Humas Kementerian
Agama di Jakarta, Kamis petang.
Hadir pada Rakornas tersebut para pejabat eselon I dan II
dan
seluruh Kanwil Kemenag. Rakornas itu sendiri berlangsung 9 – 11 Agustus
2012. Pada kesempatan itu Bahrul mengingatkan bahwa dewasa ini lingkungan yang cepat berubah
menuntut semua untuk menyesuaikan pola pikir dan pola kerja yang efisien, transparan dan akuntabel. Humas dalam organisasi pemerintahan merupakan bagian yang
menyatu dalam mendukung keberhasilan pelaksanaan pembangunan, tata kelola
pemerintahan yang baik (good governance) dan pelayanan yang prima kepada masyarakat.
Dalam kaitan
dengan kerja Humas, ia mengatakan, penguasaan teknologi komunikasi dan informasi —
yang dikenal ICT Information Communication dan Technology) – merupakan hal mutlak.
Melalui ICT dapat memberikan ruang untuk mengorganisasikan segala kegiaan melalui
cara baru, inovatif, instant,
transparan, akurat dan tepat waktu. Seluruh aktivitas tak dapat lepas dari urusan teknologi inforamsi dan komunikasi. Sebagai contoh penggunaan
telepon genggam dengan
layar fitur tambahan
yang berada pada alat komunikasi
tersebut.
Dan penggunaan media kominikasi online
seperti website dan portal, menurut
Bahrul, merupakan alat (tools) yang ampuh dan efektif untuk menangani terjadinya
“current issue”, baik yang bersifat
positif maupun negatif. Untuk itu, jajaran Kemenag diharapkan mampu secara
mandiri mengelola perangkat
ICT
guna mendukung e-Government pada satuan kerja masing-masing.
Pelaksanaan e-Government, menurut dia, merupakan
suatu upaya pemerintah membenahi dan mengembangkan sistem
inforamsi pemerintahan yang terintegrasi secara
utuh melalui dari tingkat pusat hingga daerah, sehingga
semua sistem inforamsi
dapat diakses oleh masyarakat secara cepat dan mudah.
Kemenag sendiri, lanjut dia, menempatkan teknologi informasi sebagai
“competitive ede”, yaitu tidak sekedar pendukung
pelayanan publik, tetapi
juga sebagai pencipta
layanan publik menuju “good
governmence” yang berbasis teknologi
informasi. Dan dalam lima tahun terakhir kementerian tersebut telah membangun
infrastruktur jaringan internet
dan internet yang mengintegrasikan sebagai satuan kerja di lingkungan Kemenag pusat dan daerah untuk meminimalisasi terjadinya kesenjangan digital (digital devide) yang masih banyak
terjadi pada satker di daerah.
Untuk itu, katanya,
ada beberapa hal yang harus dipahami terkait
dengan pemanfaatan infrastruktur jaringan dan sistem informasi
di Kemenag guna mendukung terwujudnya e-Goverment, yaitu mengintgrasikanseluruh infrastruktur sistem informasi, data (content) dan aplikasi. Arti luas integrasi informasi adalah standarisasi bentuk layanan informasi
publik agar mudah diakses masyarakat luas.
Hal lainnya mengintegrasikan infrastruktur jaringan, penggunaan e-mail Kemenag, pemanfaatan LPSE untuk meminimalisir terjadinya KKN
antara pengguna dan penyedia barang. Tak kalah penting keamanan jaringan sistem informasi itu sendiri. Untuk itu ia pun berharap
para pimpinan satuan
kerja dapat berperan
aktif menjadi bagian
dari agen perubahan
(agen of change) dalam menyikapi perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi yang sedemikian
pesat.
Ia mengakui banyak kemajuan yang dicapai dalam peningkatan kualitas
kehidupan beragama, pendidikan agama dan keagamaan, penyelenggaraan ibadah haji, kerukunan umat beragama dan tata kelola pemerintahan yang baik belum diketahui masyarakat
dengan baik. Sebaliknya, berita miring cepat meluas.
Karena itu, Bahrul minta
agar Humas selalu dilibatkan dalam setiap kegiatan
yang dilaksanakan Kemenag.
“Pada setiap kegiatan, komunikasi dan publikasi media pada semua unit kerja Kemenag wajib dikoordinasikan dengan
unit yang menangani kehumasan,” pinta Bahrul
Hayat.(ant/ess)
No comments